Belajar dari para suhu dan breeder pengalaman

Strategi Ternak Lovebird Dari Pemilik 250 Pasang

Menjadi jutawan dengan beternak  burung lovebird selalu diidamkan banyak orang. Tidak heran di masa sekarang banyak sekali peternak pemula yang merintis usaha menangkarkan burung banyak warna ini. Ditambah lagi di banyak blog, FB, dan youtube memposting atau mempertontonkan kesuksesan dari beternak burung paruh bengkok LB. 

Atau mungkin teman, saudara bahkan tetangga kita sendiri ada yang bisa berhasil menangkarkan burung lovebird dan meraup keuntungan yang menggiurkan. Tentunya ini akan menjadi perhatian banyak orang untuk meniru dan mengikuti jejaknya.

Salah satu penangkar lovebird yang sukses adalah Kurnia Bird Farm. Penangkar ini tinggal di Banjarnegara Jawa Tengah. Banyak strategi yang diterapkan dalam beternak lovebird. Strategi itu cukup sederhana, namun dengan kesederhanaan ini bagi banyak orang justru susah untuk dilakukan.
Apa saja strateginya dalam beternak burung Lovebird? Kita bahas bersama-sama.

Regenerasi 
Setelah kita menjalankan usaha beternak lovebird maka kita akan mendapatkan anakan LB. Sebagai misal jika dari hasil penangkaran keluar anakan berjumlah 5 ekor, maka tidak semua anakan itu dijual. Paling tidak disisakan 3 ekor untuk regenerasi induk berikutnya. 

Dari penjualan 2 ekor anakan LB tersebut bisa digunakan untuk membayar pakan atau karyawan(jika ada). Jika pengeluaran biaya dirasa kurang, anakan LB bisa disisakan 2 atau 1 ekor. Intinya dari setiap anakan yang dihasilkan, kita bisa menyisihkannya untuk kepentingan induk di tahun berikutnya. Jangan lupa untuk calon indukan dipilihkan LB yang berkualitas.

Jika anakan dijual semua?
Banyak para breeder yang melakukan hal seperti ini. Strategi dengan menjual anakan semua ke pembeli memang tidak ada yang salah dan tidak ada pula yang menyalahkan. Namun kita juga harus tahu bahwa burung lovebird termasuk makluk hidup yang bisa mati. Namanya juga burung, bisa mati dan bisa terbang. Tidak sedikit pula yang dimakan tikus maupun kucing. 

Jika kita menjual semua anakan ke tangan pembeli, memang banyak uang yang kita dapatkan. Namun jika indukan LB kita sudah tua dan tidak prosuksi lagi maka kita harus segera menggantinya.
Jika saat itu ada uang tidak menjadi masalah. Namun jika tidak punya uang untuk membeli dan menggantinya maka produksi anakan burung lovebird tentu saja akan bekurang.  

Tidak terasa LB bertambah banyak
Dengan menyisihkan anakan lovebiord untuk kepentingan indukan maka dari waktu ke waktu kita akan memiliki cadangan indukan. Semisal jika kandang nomer 3 untuk indukan betina mati satu, maka kita bisa mengambilkan cadangan indukan tersebut untuk dimasukan ke dalam kandang nomor 3. Begitu dengan seterusnya.

Bisa juga calon indukan itu dijodohkan melalui kandang koloni atau kandang perpasang. Dengan cara ini tidak terasa kita akan selalu kekurangan kandang breeding untuk menaruh calon indukan baru. Dan semakin banyak kekurangan maka disitulah akan ditemui ternak lovebird yang kita jalankan sedikit demi sedikit menjadi banyak. Kesabaran memang dibutuhkan dalam strategi ini. 

Strategi ternak lovebird diatas merupakan manageman simple tapi banyak orang yang malas melakukan. Kebanyakan dari penangkar selalu menjual semua anakan ke tangan pembeli tanpa menyisihkan anakan untuk kepentingan indukan berikutnya. 

Dengan semakin banyak burung yang ditangkarkan maka akan semakin banyak pula anakan yang didapat. Dan semakin banyak anakan yang dijual maka semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh. 

Demikian strategi beternak burung lovebird dari Kurnia Bird Farm pemilik 250 pasang burung lovebird. Tulisan ini bersumber dari youtube berjudul, “Dunia hobi : Ternak 250 pasang Lovebird milik Kurnia Bird Farm” melalui channel Brandy Watch. Jika ingin menyaksikan youtubenya langsung bisa di klik di sini.

Sekian terimakasih. Semoga breeding sobat ngekek menuai kesuksesan. Selamat mencoba.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top