Belajar dari para suhu dan breeder pengalaman

4 Penyebab bayi lovebird dibuang dan dibunuh induknya



Dewasa ini memelihara burung untuk ditangkarkan menjadi salah satu hobi yang ramai peminat. Disamping tidak memakai lahan yang luas, untuk perawatannyapun lebih ringkas jika dibandingkan dengan ternak hewan lainnya yang lebih besar, seperti sapi, kambing, ayam, bebek dan semacamnya. 

Selain itu untuk waktu pembersihan dan untuk memberikan makanan serta minuman dapat dilakukan pada pagi hari sebelum kerja ataupun pada malam hari sesusah pulang bekerja. Tidak heran banyak para pekerja/karyawan yang memiliki usaha sampingan memelihara burung.

Pelajari juga :
Salah satu burung yang banyak ditangkarkan adalah burung lovebird, selain indah warna burungnya, suara ngekeknya yang panjang bisa berubah menjadi rejeki tersendiri bagi pemiliknya. Bagaimana tidak, untuk lovebird yang ngekek lebih dari 30 detik saja, bisa dihargai sampai jutaan rupiah. 

Apalagi untuk burung lovebird yang durasi ngekeknya lebih dari dua menitan, harganya bisa melonjak sampai puluhan juta rupiah. 

Namun tunggu dulu, beternak lovebird tidak semudah yang kita pikirkan. Bahkan banyak penangkar burung lovebird yang mengalami kegagalan ketika indukan sudah mampu menghasilkan anakan. Apalagi untuk penangkar pemula, banyak sekali yang mengalami hal semacam ini. Yaitu saat indukan sudah berhasil bertelur dan mengengrami telurnya. 

Saat telur menetas dan bayi mungil keluar dari cangkangnya, tiba-tiba indukan berubah menjadi monster yang garang dan memakan semua anak-anakannya. Hal seperti ini banyak dialami oleh penangkar, apalagi untuk pemula. 

Untuk itu agar kita tidak terjebak dalam hal ini maka cara yang cerdas dan tepat harus diterapkan agar bayi lovebird yang baru saja keluar dari cangkangnya bisa terus hidup sampai dewasa. Kira-kira apa saja yang harus kita lakukan agar bayi lovebird bisa selamat dan bisa hidup sampai dewasa?


Pelajari juga :
Pakai Mengkudu, LB bisa netas 7-8 kali setahun
Anakan Lovebird ini harganya 75 Juta


Mari kita pelajari bersama-sama. Inilah 4 penyebab bayi lovebird dibuang dan dibunuh induknya.

Indukan terlalu birahi
Lovebird adalah salah satu burung yang labil, kondisi tubuh selalu berubah-ubah tergantung perawatan dan makanan yang dikonsumsinya. Dalam artian burung paruh bengkok ini bisa disetting sesuai dengan kegunaanya. 

Jika indukan dalam masa mengerami telur maupun meloloh anakan, maka yang kita inginkan adalah indukan bisa fokus untuk mengeram atau meloloh anakan. Maka yang harus kita lakukan adalah menurunkan birahinya. Kondisi ini dilakukan agar sepasang  indukan tidak melakukan hubungan suami istri atau kawin. He. 

Jika indukan terlalu birahi dan melakukan perkawinan maka akan bisa berakibat hal yang buruk. Anak yang sedang dilolohnya akan dibuang atau dibunuh karena dirasa akan mengganggu. 

Yang biasa dilakukan untuk menurunkan birahi saat indukan meloloh anakan adalah mengurangi makanan yang bisa meningkatkan birahi. Makanan yang biasa diberikan saat indukan meloloh adalah milet putih. Untuk pemberian canary seed sedikit saja, atau tidak usah sama sekali. 

Untuk pemberian jagung dipilihkan jagung yang masih muda, biasayan berwarna keputihan. Sebagai pengalaman, aku pernah memberikan jagung manis. Namun beberapa saat diberikan banyak semut yang mengeroyoknya. Takut mengganggu bayi lovebird maka pemberian jagung manis dihentikan dan aku ganti dengan jagung biasa. 

Begitu juga dengan kangkung, karena sayuran ini dianggap bisa meningkatkan birahi maka untuk pemberiannya sedikit saja. Jika perlu tidak diberikan dulu, karena jika banyak mengonsumsi kangkung dikawatirkan indukan akan mengalami peningkatan birahi dan melakukan perkawinan.

Indukan Paranoid
Pengalaman yang seperti ini juga banyak dialami oleh sobat ngekek lainnya. Dimana jika anakan sudah menetas dari cangkangnya, maka indukan merasa ketakutan akan kehadiran anakan.  Karena merasa terancam, sehingga indukan akan membunuh anak-anaknya sendiri. 

Sharing pengalaman, dulu indukan lutino-ku juga mengalami hal yang semacam ini. Dua kali bertelur dan mengerami telurnya, sampai pada anakanya menetas. Ketika menetas inilah anakan yang sudah terlahir, beberapa jam kemudian mati karena kelakuan induknya. 

Namun untuk tetasan yang ketiga kali, syukur lovebird lutino-ku tidak melakukan hal yang sama ketika tetasan pertama dan kedua. Kini setiap telur menetas, indukannya selalu bisa meloloh anak-anaknya sampai dewasa. 

Dari pengalaman ini aku menyimpulkan bahwa ketika indukan tidak mau meloloh berarti bisa dikatakan indukan kurang bisa melakukan proses meloloh. Dan ketidakbisaan ini bisa pula menjadi pengalaman bagi indukan itu sendiri. Maka kebanyakan di tetasan yang ketiga atau keempat, banyak indukan yang sudah bisa meloloh anak-anaknya.

Namun untuk mengatasi masalah ini, banyak dari para penangkar yang meloloh sendiri anakanya jika sudah tahu bahwa indukan tidak pandai meloloh.

Indukan stress
Banyak hal yang membuat indukan lovebird menjadi stress, begitu pula saat meloloh anakannya. Dari banyak pengalaman, jika lovebird sedang meloloh maka jangan sering-sering membuka glodok. Hal yang seperti ini bisa memicu kemarahan indukan lovebird. 

Kita yang sedang menonton indukan meloloh anakannya dengan membuka glodok dianggap ancaman bagi indukan. Indukan yang seperti ini bisa dikatakan indukan yang super sensitive. Maka kejiwaan indukan tidak stabil dan bisa menimbulkan stress yang bisa berakibat kematian pada anak-anakanya karena dibunuh indukan.

Untuk mengantisipasi hal ini, kita bisa membuka pada saat malam hari. Untuk membukanya diusahakan jangan terlalu berisik. Dengan menggunakana senter, pelan-pelan kita mengintip telur apakan sudah menetas atau belum. Jika sudah tutup kembali glodok dengan pelan-pelan juga. 

Setelah itu kita tulis tanggal dan bulannya, atau perkiraan anakan lovebird menetas. Setelah mengetahui bahwa telur sudah menetas, kita usahakan jangan kembali membuka glodok. Kecuali setelah 10 sampai 14 hari, dengan tujuan mengambil anakan untuk diloloh sendiri.

Memang tidak semua indukan lovebird memiliki sifat yang demikian. Ada juga indukan lovebird yang gampang. Dalam artian saat meloloh anakannya, sang pemilik mengambil anakan lalu dikembalikan ke glodok lagi. Toh indukan tidak membunuh anaknya.

Kekurangan makanan
hal ini juga bisa memicu hal yang tidak diinginkan. Karena jika indukan kekurangan makanan maka apapun yang ada dihadapannya bisa berubah menjadi menu makanan yang lezat. Tidak terkecuali dengan telur maupun anak-anaknya. 

Maka untuk menghindari semua ini, selalu pantau dan periksa makanan atau minuman ditempat masing-masing. Jangan sampai hanya gara-gara kehabisan makanan atau minuman, bayi lovebird menjadi gantinya. 

Dengan mengetahui penyebab mengapa bayi lovebird dibuang dan dibunuh induknya, diharapkan bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Dengan melakukan hal yang tepat maka hasilnya pun juga akan sesuai dengan keinginan kita. 

Mungkin bukan hanya 4 saja yang menjadi penyebab bayi lovebird dibuang dan dibunuh induknya. Jika sobat ngekek punya pengalaman mengenai hal ini, bisa juga berkomentar di kolom bawah. Atau bisa juga share melalui FB diberbagai forum komunitas burung lovebird. Agar sobat ngekek lainnya ketularan ilmunya. 

Semoga penangkaran atau breeding sobat ngekek semua selalu berlimpah kesuksesan. Amin. Salam ngekek mania… ekekekekekekkk….

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top