Belajar dari para suhu dan breeder pengalaman

7 Penyebab Kematian pada bayi Lovebird lolohan



Gb. KLI

Banyak yang bilang bahwa menangkarkan atau breeding burung lovebird itu mudah. Pendapat yang seperti ini tidak salah, karena banyak berita atau postingan di FB, blog, maupun Youtube yang menunjukan bahwa banyak orang meraih kesuksesan dalam breeding lovebird. 

Burung yang biasa dipanggil dengan labet ini adalah salah satu tipe burung yang banyak diminati oleh penggemarnya untuk dikembangbiakan atau ditangkarkan. 

Namun begitu, untuk pemula yang baru saja memulai breeding lovebird diharapkan juga untuk mempelajari ilmu tentang beternak lovebird. 

Pelajari juga :



Walaupun banyak yang mengganggap mudah, bukan berarti menangkarkan burung dengan paruh bengkok ini tidak ada kendala. Banyak sekali para pemula yang mengalami masalah mulai dari penjodohan sampai meloloh. 

Saat meloloh, ada beberapa masalah yang dialami oleh peternak. Terkadang masalah-masalah yang timbul ini akan membuat kita merasa kecewa. Bagaimana tidak, hanya tinggal beberapa minggu lagi bisa menikmati hasil tangkaran, namun bisa saja pupus di tengah jalan karena mati. 

Untuk itu cara yang cerdas tepat digunakan untuk mengatasi penyebab kematian pada bayi Lovebird lolohan. Ada beberapa alasan kenapa anakan lovebird yang kita loloh bisa mati. 

Dari media sosial yang kami ikuti, semisal dalam forum KLI(Komunitas Lovebird Indonesia) selalu ada yang mengalami hal yang seperti ini. Melalui FB ini, banyak masukan yang didapatkan agar kedepannya bisa mengantisipasi bayi lovebird yang kita loloh supaya tidak mati. 

Apa saja hal yang mesti dilakukan, mari kita ikuti bersama-sama. Inilah 7 Penyebab Kematian pada bayi Lovebird lolohan.

Jarak lampu
Tidak boleh sembarangan dalam meletakan lampu untuk kepentingan bayi lovebird. Lampu berfungsi sebagai penghangat. Jika jarak antara lampu dan anakan lovebird terlalu dekat maka yang terjadi adalah bayi lovebird yang kita loloh akan kepanasan. 

Tentunya hal ini bisa saja akan mengakibatkan hal yang tidak kita inginkan terjadi. Biasanya jarak yang aman adalah 20 sampai 30-an cm. jika jarak terlalu jauh juga tidak terlalu bagus. Karena sinar yang mengenai tubuh juga akan berkurang, yang juga akan mengurangai kehangatan.

Jumlah watt
Penggunaan lampu sebagai penghangat anak lovebird menjadi mutlak. Namun tidak semua jumlah watt bisa untuk menghangatkan. Ini penting karena banyak dari breeding yang mengalami kematian pada bayi yang sedang dilolohnya hanya karena jumlah watt kebesaran. 

Biasanya watt yang dipakai adalah sebesar 5 watt. Ada juga dari breeding yang melakukan seperti hal berikut. Untuk lampu tetap 5 watt, namun anakan lovebird ditempatkan dalam besek dan ditutup memakai tutup besek juga. Untuk lampu ditaruh diatasnya berjarak kurang lebih 15-an cm.


Bubur harus encer
Berdasarkan pengalaman, untuk bayi lovebird pastinya memiliki pencernaan yang juga masih lembut. Maka dianjurkan semakin sedikit jumlah umur anakan lovebird, semakin encer bubur/ makanan yang dilolohkan. Hal ini untuk menjaga agar pencernaan lambung bayi LB manjadi nyaman.

Jika campuran makanan/bubur terlalu kental maka dikawatirkan, tembolok dan pencernaan anakan Lb belum siap untuk menerima(dalam bahasa Jawanya "seret"). Untuk mengantisipasinya maka banyak dari peternak yang mencampur bubur/makanan Lb dengan air sampai benar-benar encer.

Namun pendapat ini hanya diperoleh dari berbagai pengalaman, sharing dan forum di media sosial. Karena pada dasarnya indukanpun saat meloloh anaknya, jika tidak ada jagung maka ia tidak segan-segan melolohnya dengan kenari seed atau milet. 

Walaupun pakan tersebut keras dan kasar, namun hasilnyapun bagus, tidak mengecewakan. Anakan lovebird bisa tetap hidup. 
 
Jangan telat
Hal yang pasti dalam meloloh adalah jika kita terlambat meloloh terlalu lama maka akan didapatkan anakan Lb mati. Jika tembolok kempes dan kehabisan makanan, maka energy untuk bayi Lb pun akan berkurang. 

Jika ini terlalu lama bisa mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal seperti ini akan berakibat buruk pada si bayi Lb. Aku pernah mencoba untuk bayi Lb umur 9-12 hari, meloloh per 4 jam sekali. Alhasil, hasilnyapun memuaskan.

Sirkulasi udara
Biar bagaimanapun bayi Lb adalah makluk hidup. Seperti halnya makluk hidup yang lainnya, udara adalah bagian dari kehidupannya. Maka sirkulasi adalah mutlak harus ada untuk pergantian udara. Selain itu, kotoran burung mengandung amoniak yang bisa menjadi racun dan bisa berakibat fatal untuk bayi lb.

Suhu temperatur
Hal lain yang mesti diperhatikan adalah suhu temperatur. Suhu temperature yang aman bagi anakan lovebird adalah sekitar 33 sampai 37 derajad. Dalam suhu temperature seperti ini, udara tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Dengan kondisi seperti ini anakan burung lovebird akan merasa nyaman.

Namun jika tidak menggunakan temperatur, yang terpenting adalah udara dipastikan tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.  

Saat menyepet
Bagi pemula, ini merupakan hal yang penting. Jika kita asal-asalan menyepet maka hasilnyapun tidak akan bisa maksimal. Saat akan meloloh menggunakan spet(suntikan dan pentil), usahakan jangan sampai ada angin atau gelembung disuntikan. 

Karena hal yang seperti ini bisa menyebabkan angin masuk dalam tembolok burung. Jika banyak angin yang masuk, maka tembolok akan terlihat menggelembung besar. Tentunya ini akan bisa berakibat buruk.

Dengan mengetahui 7 penyebab kematian pada bayi Lovebird lolohan, maka diharapkan bisa meminimalisir kesalahan yang terjadi. Cara merawat anakan lovebird yang baik tentu saja berimbas pada hasil yang memuaskan pula. 

Setidaknya melalui tulisan ini kita bisa mengetahui apa saja penyebab kematian pada bayi lovebird. Mungkin bukan hanya 7 penyebab kematian, namun bisa saja lebih dari itu. Untuk itu sobat ngekek bisa menambahkan kekurangan dari 7 penyebab kematian ini. Melalui komentar, FB, dan forum-forum lainnya diharapkan sobat ngekek lainnya juga mengetahui penyebab-penyebab kematian pada anakan burung labet ini. 

Semoga breeding sobat ngekek semua bisa menuai keberhasilan. Amin. Sekian. Salam ekekekeek…. 



Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top