Gb. Diambil dari FB. KLI
Menjadi burung primadona di mata pengemarnya, tak membuat burung Lovebird(LB) selalu mulus disetiap penangkarnya. Setiap penangkar selalu memiliki masalah sendiri dalam memelihara momogannya.
Salah satu masalah yang selalu mengincar setiap penangkar besar adalah 3M ( Maling(Pencurian), Mati, Mabur(terbang)). Harga LB yang selalu saja melejit dan melangit membuat orang lain yang bertabiat jahat masuk dalam koridor LB ini.
Misalnya saja penipuan yang mengatasnamakan penangkar. Banyak sekali penipuan yang dilakukan dalam jual-beli Online terutama melalui FB. Banyak juga teman-eman kita yang memosting pengalamannya saat tertipu oleh akun Fb tertentu. Tidak segan-segan yang merasa tertipu dan dirugikan memajang foto pemilik akun Fb penipu untuk pelajaran lebih lanjut.
Oleh karena itu penggunaan rekber/rekening bersama menjadi salah satu langkah yang aman dalam bertransaksi burung LB. Mengenal penangkar LB dengan baik juga merupakan salah satu bentuk kehati-hatian.
Selain itu berita tentang pencurian atau kemalingan burung LB juga harus menjadi kewaspadaan. Breeder besar selalu menjadi incaran pencuri dan perampok. Sikap hati-hati harus selalu diwaspadai bagi para penangkar.
Saudara kita dengan akun Fb Haidar Diponegoro melalui postingannya di FB Komunitas Lovebird Indonesia(KLI) bisa menjadi pelajaran yang berharga. Hampir 25 pasang lovebid berbagai jenis seperti biola, split biola, dan PB disatroni maling bulan Desember 2016. Namun dengan tekad dan semangatnya yang tak pernah luntur, beliau sanggup bangkit kembali mengembalikan kejayaannya dalam breeding LB.
Kita lihat postingannya seperti di bawah ini.
Postingan yang asli bisa dilihat di (Klik di sini)
Om Haidar bisa menerima kenyataan. Walaupun rasanya sangat pahit dan sedih sekali ketika momongan yang kita pelihara dan kita sayangi harus raib dicuri oleh orang yang sama sekali tidak bisa beranggung jawab. Apalagi dalam jumlah yang sangat besar.
Jika saja diasumsikan satu pasang harganya Rp. 10 juta, maka setelah dikalikan 25 ekor hasilnya adalah 250.000.000,-. Padahal harga biola atau PB lebih dari 10 juta per pasang. Jadi yang harus raib bukan 250 juta, namun lebih besar dari itu.
Namun dalam postingan dan statusnya Om Haidar bisa mengambil hikmah yang besar dalam kejadian tersebut. Dari cerita diatas, setelah peristiwa kemalingan itu Om Haidar hanya memiliki 3 ekor ijo standar. Setelahnya pertolongan dari Allah datang. Kini, Om Haidar bisa kembali dengan kejayaan breeder LB nya.
Rasa salut dan bangga banyak dilontarkan melalui komentar-komentarnya. Seperti di bawah ini;
Komentar diatas hanya diambil sebagian kecilnya saja. Terlihat banyak sekali para breeder LB yang salut kepada Om Haidar.
Menjadi breeder Lb memang banyak tantangan dan hambatan. Hanya penangkar yang tangguh saja yang selalu bisa menikmati hasil manis dari pahitnya perjuangan. Mental yang tangguh dalam menghadapi setiap masalah dalam breeding harus selalu ada. Memang semua membutuhkan ketekunan dan kesabaran.
Yang bisa kita petik dari postingan adalah semangat dalam menangkarkan burung. Peristiwa yang sudah terjadi harus bisa menjadi pembelajaran. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik?